Liputanday – Arsitek Ruang Terbuka Hijau (RTH) dan Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) Kalijodo Yori Antar mengatakan seharusnya tidak boleh ada kegiatan semacam bazar atau pasar malam di taman tersebut.
“Taman Kalijodo itu di desain untuk taman bermain. Bukan ruang jualan. Kalau mau bazar, ya di tempat lain lah,” demikian Yori menegaskan saat di hubungi, Selasa (24/7/2018).
Baca juga: 16 Usaha Rumahan Modal 50 Ribu Menguntungkan!
Yori Antar menganggap dengan seringnya di adakan bazar atau pasar malam akan membuka peluang untuk terjadinya kerusakan terhadap aset taman tersebut, khususnya tumbuhan, sehingga ia menyebut penyelenggaraan acara sejenis sebagai pelanggaran terhadap desain dan tujuan awal di bangunnya Taman kalijodo.
“RTH itu khusus untuk masyarakat berkumpul dan bermain. Kalau mau jualan, ya di tempat. Sebenarnya ini hanya butuh ketertiban aturan main yang jelas saja,” tutur Yori dengan nada kecewa.
Hal senada juga di ungkap oleh Kepala Dinas Kehutanan Provinsi DKI Jakarta Djafar Muchlisin. Ia menyebut seringnya di gelar bazar atau semacamnya berkontribusi terhadap peningkatan sampah dan kerusakan tanaman di Kalijodo.
Soalnya, menurut dia, masyarakat seringkali tak mengindahkan imbauan pihak pengelola agar jangan sampai menginjak rumput dalam beraktivitas.
“Bukannya kami melarang, jelas kami harus mendukung segala kegiatan yang mengatasnamakan ekonomi rakyat.
Tapi kenyataan di lapangan saat ada bazar, masyarakat tidak bisa di larang menginjak rumput,” kata Djafar.
Sebelumnya, viral di media sosial ihwal kondisi Kalijodo yang seperti tidak terurus.
Menurut pemantauan beberapa tanaman kecil terlihat rusak, sementara rerumputan yang di tanam mulai menggundul dan mati.